Ya, perkenalkan namaku keyl rumania chester. Tapi aku lebih sering dipanggil keyl. Aku berumur 10 tahun, aku tinggal di canberra bersama keluargaku, sebenarnya aku orang asli indonesia. Ya begitulah, ayah mengikuti pekerjaannya. Aku kesepian di rumah, karena aku di rumah berdua dengan mbokku yang juga ikut ke canberra. Nama mbokku mbok lilis. Aku tidak ke sekolah karena aku baru kecelakaan 7 hari yang lalu sebelum pindah kesini. Kaki ku diperban, tangan ku diperban. Aku jadi seperti mumi, hahahahaha, ya lanjutkan ke topik. Aku sedang tertidur di kamar sambil memainkan laptop ku. Tok-tok-tok. Ada orang yang mengetuk pintu, “yaaa… Masuk”, yang masuk adalah seorang anak laki-laki membawa 1 set kotak scrabbel, yang aku bingung, siapa dia? Aku bingung dan terus menatapnya, dan ia lalu duduk di tempat tidurku. “kamu pasti bingung siapa aku kan?” katanya dengan wajah heran, “yaa…” jawabku. “perkenalkan nama ku mike dan berumur 10 tahun, aku asli canberra, tapi aku bisa bahasa indonesia karena aku pernah sekolah 4 tahun disana dan rumahku di jl. Wadlles no. 67, aku mencari teman dan yaitu… Kamu” katanya sambil tersenyum. “hmmm… Tapi bagaimana kamu bisa masuk kesini?” “aku sudah izin ke mbok mu, mbok lilis kan?” “ya” jawabku.
Lalu mike mengajakku untuk bermain scrabbel, aku bilang ke mike bahwa aku tidak tahu cara bermain scrabbel. Lalu ia memberitahu cara bermain scrabbel, caranya kamu menyusun kata-kata dengan huruf yang tersedia, contohnya fish, lalu huruf f kamu sambung ke kiri atau kanan dengan kata contohnya found. Aku begitu cepat mengerti. Aku tidak menceritakan hal ini kepada orangtua ku begitu juga dengan mbok lilis.
4 hari pun berlalu, pada hari yang ke-5 mike tidak datang, padahal aku sudah menyiapkan kue kismis dan teh untuknya. Aku baru menceritakan hal ini ke orangtua ku. Aku meminta orangtuaku membelikan scrabbel dan ke rumah mike akhirnya… Terwujudkan. Aku membeli scrabbelnya di toko yang bernama kinderville. Lalu aku menuju ke rumah mike menggunakan mobil hadiah ku waktu ulangtahun yang ke 8. Yang menyetir mobil ayah. Aku menuju ke rumah mike dengan kecepatan rata-rata.
Akhirya sampai juga. Ting-tong, aku menekan tombol bel yang ada di depan rumah mike. Keluarlah seorang ibu yang berumur kira-kira 32 tahun, mungkin itu ibunya mike. “maaf apakah saya bisa bertemu dengan mike?” “haaaa??? Siapa dia?” “bukannya dia anak ibu?” “tidak”. Lalu datang seorang nenek mungkin berusia 69, lalu nenek tersebut berkata, “mike dulu anak dari keluarga pemilik rumah ini, tapi 2 bulan sesudah tinggal disini dia kecelakaan dan meninggal, maaf ya nak”, kata nenek itu. Lalu aku jadi terpaksa pulang ke rumah dan menuju kamar menggunakan tongkat ku, sampai di kamarku aku berpikir, jadi dia siapa dong?
Cerpen Karangan: Dian Lamtiur Panjaitan
Facebook: Dian Panjaitan
Facebook: Dian Panjaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar