Recent twitter entries...

Rabu, 18 Februari 2015

Takkan Terpisah



Hai kawan, sebut saja aku sinta. aku bukan lah anak dari kalangan orang kaya, tapi aku berasal dari kalangan orang biasa aja, kadang kadang juga suka kurang uang. Aku sekolah di salah satu SMP negeri di parakansallak. Setiap hari aku berangkat naik angkot dari rumah ke sekolah, walaupun harus jalan sebentar sebelum naik angkot. Setiap hari yang aku jalani pasti ada kesan nya.

Di sekolah aku punya tiga orang sahabat yang dekat banget sama aku, sebut saja mereka rahma, nur dan selfi. Mereka itu baik banget sama aku. Setiap hari kita selalu bersama. Tapi ada satu masalah yang bikin persahabatan itu jadi bubar, gini ceritanya

Waktu itu lagi ada kelas diskusi, kita saling tentang pendapat. Tanpa sengaja nur kepeleset ngomong “dasar payah” entah kepada siapa omongan itu dituju, tapi rahma malah berfikir kalau nur menujukan omongan itu ke rahma. Rahma malah jadi minder. Kami sering menegaskan sama rahma supaya dia bangkit “ayolah rahma, to err is human” begitulah kata pepatah kamu harus bangkit. Rahma memang bahagia, tapi hatinya tetap sanksi.

Seminggu itu bagai terbentang tabir di antara kita aku malah lebih sering sama nur dan selfin tapi rahma selalu dengan yang lain. Kita selalu mengajak rahma, tapi banyak saja alasan yang dia keluarkan dari mulutnya.

Waktu itu jam istirahat, aku, nur dan selfi melihat rahma sedang duduk di bawah pohon sambil melamun, lalu kami mendekati.
“Hai rahma, lagi ngapain?” Kata ku sambil berusaha mendekati. Tetapi rahma tidak menjawab apa apa.
“Kamu masih marah yah sama aku? Maafin aku yah aku gak maksud ngomong ke kamu kok, beneran!” Kata nur sambil coba berusaha menegaskan.
“Aku gak papa kok, aku cuma mengartikan perkataan kamu aja, kalo aku itu memang gak tau apa apa” kata rahma lemas
“Aku yakin kok dibalik kekurangan kamu pasti ada kelebihan mu yang orang lain gak tau” kata selfi membangkitkan rahma.
“Makasih atas dukungan nya, kalian memang baik” kata ruli tersenyum.
“Jadi apakah kita masih tetap berteman?” Tanya ku
“Apakah kalian merasa pertemanan kita ini telah bubar?” Tanya rahma
“Ohoho enggak donk” kata selfi menjelaskan. Saat itu mereka berpelukan sambil tertawa bersama dan menjadi sahabat lagi.

Cerpen Karangan: Sinta Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar