Recent twitter entries...

Rabu, 21 Januari 2015

Sang Waktu


Kita telah berakhir kini semua tinggalah kenangan. coretan-coretan pena yang aku tuliskan cerita antara aku dan dia kini telah menjadi abu dan menghilang terbawa angin-angin nakal.
Saat ini penaku terus berbicara tentang hidupku, tak akan berhenti hingga akhir hayatku, merenungi sebuah kesalahan yang pernah aku lakukan. “maafkan aku, maafkan aku… aku meninggalkanmu dan meninggalkan cinta ini bukan salahmu tapi sang waktu telah merubah sikapmu sehingga aku pergi dari hidupmu dan cinta yang telah ku ukir di hati ini perlahan-lahan telah memudar dan kini aku akhiri untuk selamanya”
Dia hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca dan memeluk erat tubuhku, bibirnya mulai mengeluarkan kata-kata. “aku masih sangat mencintaimu, berikan aku kesempatan yang kedua untuk merubahnya, apapun yang kamu inginkan dariku akan aku lakukan, asal kamu bisa seperti dulu”
Perlahan-lahan aku lepaskan pelukannya dan aku tak sanggup lagi untuk menahan air mata ini, aku menangis di hadapannya mungkin untuk yang terakhir dan aku genggam erat kedua tangannya “kini sang waktu telah hilangkan cintaku kini saatnya aku harus pergi, semoga perpisahan kita bukan untuk menjadi permusuhan, semoga kamu tetap menjadi sahabat terbaikku dimana aku dan kamu telah berbagi cerita.”
Ku balikan badanku tak tahan lagi air mataku terus terjatuh dan aku kembali pulang meninggalkannya.
Sinar mentari kamarku telah membangunkanku dengan mataku yang sembab, aku berbicara pada diriku sendiri bahwa aku harus bangkit untuk menyambut duniaku, aku harus bisa agar dunia mengenalku.
“mba iiaaaa…” lamunanku terpecahkan oleh adikku (mba iia itulah nama yang sering diucapkan pada keluargaku)
“kenapa sih?, berisik banget” jawabku dengan jutek dan tidak mengasyikan
“topi sekolah dede dimana? kan mba iia yang beresin?” (dede itu adalah windy adikku yang paling kecil)
“di tempat sampah kali, makanya kalo pake disimpan di comberan biar tambah bagus, hahahaa”
“mamaaa… mba iia nyebelin.”
Aku hanya tertawa sinis, “dasar anak manja,” ucapku
Duduk di jendela kamar sambil menatap langit pagi ini adalah hobbyku, pagi ini rumahku sepi hanya ada aku dan Ibuku. Ayah, Mas Ragil, Galih Dan Windy mereka sibuk kerja dan sekolah. Ayah dan mas Ragil sibuk untuk sekolah, mas Ragil adalah kakakku sekaligus anak pertama dalam keluarga ini, dia kakak terhebat yang berbeda di tanggung jawab untuk adik-adiknya. Galih adalah adikku dia duduk di kelas 3 SMA aku dan dia hanya berjarak 1 tahun saja, dan windy adalah adikku paling kecil dia duduk di kelas 1 SMP. ibuku hanya Ibu Rumah Tangga tapi pengawasannya terlalu khawatir berlebihan, sedangkan aku tya, aku baru lulus SMK KESEHATAN aku berbeda dengan yang lain, aku yang lemah, tapi aku ingin kuat hanya itu yang aku katakan dalam hati. tak terasa air mataku terjatuh lagi, menangisi semuanya yang telah hilang.
“kriiiing” … “kriiing” ponsel genggamku berbunyi 1 buah pesan dari sahabat SMPku Budi, ternyata dari sahabat SMPku Budi, ternyata undangan Reuni SMP minggu depan dan aku balas pesannya “oke, tya pasti datang!”
Aku berpikir sejenak apakah malam Reuni nanti aku akan bertemu dengan mantan-mantanku dulu? hehe :D seperti apa wajah-wajah teman SMPku sekarang?
Bagaimana perasaanku saat ketemu mereka? itu selalu ada pada pertanyaanku pikiran-pikiranku tentang dia hilang sejenak karena undangan reuni tadi dan itulah cara sang waktu memainkan waktunya.
Cerpen Karangan: Suharni Setia Budi Utami
Blog: Suharnisetia22.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar