Recent twitter entries...

Minggu, 02 Agustus 2015

Si Bodyguard dan Sang Putri



Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang Pemuda yang sangat baik dan gagah. Dia bermimpi untuk membasmi semua kejahatan-kejahatan yang ada di dunia. dia pun mengembara pergi jauh dari tempat tinggalnya untuk memiliki ilmu bela diri dan hanya membawa baju ganti saja. Didalam perjalanan yang sangat amat jauh dari tempat tinggalnya perutnya mulai terasa lapar, dia melihat sorang Kakek-kakek yang sedang meminta-minta pada setiap orang yang lewat. dia pun meniru adegan Si Kakek. Tak lama, Si Pemuda pun mendapatkan uang dari hasil minta-mintanya. dia melihat ada 3 orang Pemuda yang menghampiri kakek tersebut. "Hey tua bangka bodoh, kalau kamu ingin uang kerja sana, jangan minta-minta terus, enak aja tinggal minta-minta, dasar tua bangka tak berguna mati saja kamu!!" kata Pemuda yang memarahi si kakek itu langsung mengambil uang hasil pintaanya  dan memukulinya. Si Pemuda itu pun langsung membantu si kakek yang sedang di pukul. Karena tak bisa berbeladiri dia pun bonyok terkena pukulan oleh 3 orang tersebut. Si Kakek tersebut membantu membangunkan Si Pemuda yang menolongnya dan membawanya pulang ke rumah Si Kakek tersebut dan mengobatinya. "Hey kenapa kamu membantu aku yang tak berguna ini, dan bodohnya kamu memilih untuk dihajar oleh tiga orang itu?" Tanya Si kakek. "bodoh ... karena kamu itu sudah tua, makannya saya membantu kamu dan lebih memilih untuk dipukuli oleh 3 orang itu, apabila  kamu tadi dipukuli, tulang-tulang kamu akan putus dan kamu tidak bisa berdiri lagi". Jawab Si Pemuda itu. "Apakah kamu pikir aku tak bisa berkelahi?" Tanya Si Kakek itu. Si pemuda itu pun tertawa terbahak-bahak. "Mana ada seorang kakek-kakek yang bodynya kurus, peot, dan keriput bisa berkelahi, paling kalau habis nendang pasti bakal encok." jawab Si Pemuda dan melanjutkan tawanya. Si kakek itu pun memukul sapu lidi yang ada di sampingnya ke pemuda itu. PLETAKKKK... "Adaw ... sakit dasar kakek bodoh!!" teriak Si Pemuda itu. "Lihat saya dengan cermat, dan jangan memasang muka bodoh atau pun muka pongo." Si Pemuda itu pun melihat gerakan beladiri Si Kakek tersebut. Tak lama kemudian si kakek itu pun menertawakan si pemuda tersebut. "Hahahahaha ... ternyata wajah pongo dan bodoh kamu itu seperti itu." Ledek si kakek itu sambil menertawai wajah Si Pemuda itu. setelah melihat gerakan beladiri itu si Pemuda itu langsung memnita untuk diajarkan beladiri dari Si Kakek. Kakek itu pun bertanya. "Seandainya, kalau kamu bisa menguasai ilmu beladiri, ilmu itu akan kamu gunakan untuk apa?" Dengan percaya dirinya Si Pemuda itu pun menjawab. "Di masa kecil saya, saya ingin bisa membasmi kejahatan." Si Kakek itu pun memukulnya lagi dan dengan sapu lidi di tempat duduknya berasal. "Bodoh kau ini, masalah di dunia ini tidak akan bisa kamu basmi, karena, dunia ini akan melahir kan seseorang dan apabila seseorang tersebut lahir, masalah juga akan muncul kembali dasar Dungu." Jawab Si Kakek denga kesal. "Suudah Kubilang sakit tahu, dasar kakek peot" Jawabnya sambil Kesal. "Baiklah ... apabila saya bisa menguasai ilmu beladiri, saya akan menolong orang yang sayangi." Jawab si Pemuda itu. "Baiklah ... sekarang pasang kuda-kudamu."

11 Tahun Kemudian Si Pemuda itu pun menjadi seorang Ayah yang sangat gagah, baik dan kuat. Dia memiliki Istri dan sekarang dikaruniai Anak laki-laki yang sekarang berumur 6 tahun bernama Radijan dia menjadi anak yang sangat baik dan menurut apa yang dikatakan oleh orangtuanya. keluarga tersebut menjadi keluarga yang ramah, baik dan banyak orang-orang yang menghormati keluarga tersebut. Anaknya yang berusia 6 tahun itu diajarkan oleh sang Ayah ilmu beladiri, untuk menjaga ibunya sewaktu-waktu ayahnya meninggal dan anaknya lah yang harus menjaga ibunya. Akan tetapi, Karena kekuatan yang dimiliki oleh Ayah tersebut banyak orang yang ingin mengalahkannya dengan berbagai cara. selang 1 tahun orangtuanya di racun oleh orang-orang  yang ingin mengalahkan Ayahnya Radijan. Radijan pun di siksa oleh orang yang meracuni orangtuanya. orang-orang yang menghormati keluarga Radijan pun tak berani melawan orang-orang yang meracuni keluarga Radijan, karena takut dianiaya dan wilayah itupun di beri nama oleh orang-orang yang menyiksa keluarga Radijan yaitu Mujitara di Rajai oleh Bangtura.

Keesokan harinya, Radijan terbangun dan tak bisa mendengar dengan jelas. Radijan pun melihat orang-orang yang membunuh orang tuanya langsung pergi ketakutan Timur dan mengambil 2 pedang pemberian ayahnya . Hari mulai gelap, Radijan pun beristirahat di bawah pohon besar dan langsung tertidur. Dalam mimpinya dia memimpikan kematian kedua orang tuanya. Radijan pun terbangun dan matahari pun terang dengan sinarnya. Radijan pun mencari beberapa buah yang dapat mengisi perutnya dan berlatih ilmu beladiri dan mengembangkan dua peadang  yang diajarkan ayahnya. Setelah berlatih Radijan pun mencari air terjun untuk membersikan badannya, Radijan pun melepaskan pakainya untuk membersihkan badanya sambil berlatih dalam air. Setelah itu Radijan melanjutkan perjalananya dan melihat seorang wanita seumurannya memakain gaun yang sangat cantikyang sedang asik bermain dengan beragam kupu-kupu. Radijan membuntuti wanita cantik itu. karena keasikan bermain, wanita itupun menuju ke jurang dan hampir jatuh ke jurang, Ibunya yang bernama Sari Turum Maya sedang mencari wanita cantik itu lalu berteriak, karena melihat anaknya yang akan masuk jurang, Radijan langsung berlari sangat kencang dan menggapai tangan wanita itu. Akhirnya wanita itu terselamatkan. Tak lama Ibunya langsung menghampiri mereka. "Anakku apakah kamu baik-baik saja, apa ada luka di kulitmu?" Tanya Ibunya yang sangat khawatir. "Tidak bu, aku baik-baik saja." Jawab anaknya. "Hey nak, nama kamu siapa, dimana tempat tinggal mu?" Tanya Ibu dari wanita itu. Radijan pun langsung lekas pergi. Karena tak di jawab perkataan ibunya, Wanita itu pun menghapirinya dan bertanya kembali. "Hey .. siapa namamu, terima kasih telah menolongku ya?" Tanya wanita itu. Radijan pun menjawab "Maaf pendengaranku kurang jelas.. Aku Radijan." Jawabnya dan langsung lekas pergi. Dari perkataanya Ibu dan anaknya sedikit bingung apa yang dikatakannya, memang kurang jelas karena lidahnya bekas siksaan waktu dulu. Radijan pun dibawa pergi oleh Ibu dan wanita itu ke Istana Kutamiji.

Sesampai di Istana mereka menghadap kepada Raja yang bernama Aji Maja Sejunjung dan melaporkan hasil kejadian yang mereka alami dan tak lama Radijan pun diangkat sebagai bodyguard Wanita tersebut atas nama Kerajaan wanita itu pun langsung menulis namanya di kertas yaitu Putri Ajeng Maya Sari dan memberikan kepada Radijan sebagai tanda berterima kasih sekaligus berkenalan. Banyak yang syrik kepada Radijan karena pertama kali bertemu langsung Diangkat menjadi bodyguard Putri Raja. Tanpa penglihatan keluarga Raja, Radijan selalu di cacimaki oleh prajurit kerajaan tetapi Radijan selalu melawan dan menganggap itu sebagai latihan agar bisa berbela diri. Karena Keseringan disiksa Radijan pun dapat mengatasi dan hampir mengalahkan semua prajurit dan prajurit pun mulai takut dengan kehebatan Radijan. Karena sudah lama jadi BodyGuard Putri. Raja mengetes kehebatan Radijan selama ini dan langsung bertarung dengan Jagoan Istana Kutamiji. Dalam pertarungan itu Radijan hampir mengalahkan Jagoan istana, akan tetapi Radijan masih menjadi BodyGuard Putri Ajeng Maya Sari, setelah itu Radijan menerima hadiah dua senjata mini yang lebih bagus dan lebih tajam dari sebelumnya dari Raja.

19 Tahun Lamanya Radijan dan Putri kini tumbuh dewasa dan masing-masing memiliki ilmu baru. Mereka selalu berlatih bersama setiap harinya. Dan tak terduga Kejahatan pun kini muncul di kawasan Istana oleh orang-orang licik yang ingin menguasai dunia istana yaitu Mujitara. Istana pun kini sedang membuat strategi untuk memusnahkan Mujitara. Putri pun langsung pergi mencari tempat keberadaan Raja Mujitara tanpa mengetahui strategi Istana. Radijan pun langsung mengikuti Putri untuk membantu mengalahkannya. Dalam perjalananya Putri dan Radijan di halangi oleh prajurit Mujitara, mereka langsung menghabisi prajuritnya. Tak lama Prajurit Istana Kutamiji memberikan informasi keberadaaan Raja Mujitara Bahwa kini sudah ada di Istana Mujitara. Mereka langsung bergegas pergi menuju istana dan langsung di hadang oleh Jagoan Mujitara. Dalam pertarungannya Putri langsung pergi melawan Raja Mujitara yang sudah membunuh Ibunya dan di hadang oleh prajurit Mujitara mereka pun langsung bertarung. Kini dalam Istana yang masih hidup hanya Radijan, Raja, dan Putri. Radijan pun berhasil membunuh jagoan istana Mujitara. Kini Rajidan bergegas pergi ke tempat pertarungan Raja Mujitara dan Raja Kutamiji, baru sampai ketempat pertarungan para Raja, Raja Kutamiji pun mati dikalahkan oleh Raja Mujitara tanpa sepengetahuan Putri. Setelah Radijan Melihat Raja Mujitara membunuh Raja Kutamiji, Radijan langsung membayangkan wajah orang yang telah membunuh orang tuannyadulu. Radijan pun mengamuk dan mengejar Raja Mujitara yang kabur menghampiri Putri Ajeng Maya Sari. Radijan pun berhasil menghadang Raja Mujitara dan berhasil membunuhnya. Setelah selesai pertarungan Putri dengan Prajurit Mujitara, Putri langsung melihat Radijan yang sedang Pembunuh Raja Mujitara, Dirubah mata penglihatannya oleh Raja Mujitara, Raja Mujitara menjadi Raja Kutamiji Ayahnya. Dan Rajidan pun sama mata penglihatanya di rubah oleh Raja Mujitara, Rajidan melihat raja Mujitara yang dibunuhnya menjadi Putri. Keduanya pun saling berbeda penglihatan. Merekapun saling mendendam dan bertarung satu sama lain. Putri mendendam karena Ayahnya yang telah mati dan Rajidan mendendam karena kematian Putri. mereka pun saling mengeluarkan kekuatan andalannya dan pertarungan merekapun sampai 4 Hari 3 Malam. Istana pun menjadi abu akibat pertarungannya tak ada 1 tumbuhan pun yang ada di wilayah istana ini. Pada 5 Hari 4 Malam mereka pun saling membunuh, dan penglihatan mereka pun kembali normal. Keduanya pun terkejut dan menyesal karena, selama ini mereka hanya di permainkan oleh kekuatan Raja Mujitara untuk saling menghancurkan

Dalam cerita dongeng diatas, kita mendapatkan amanat  : yaitu, apa bila dalam sebuah keluarga, kelompok, rganisasi dll. Mendapat masalah, kita akan langsung masuk kedalam permainan pikiran kita, jika menyelesaikan dengan pikiran emosi, itu akan membuat kita bermusuhan, menyesal, dan berakhir hancuran.